Tuesday, February 15, 2011

Mimpiku, Serpihan Memori yang Terselip

hari Selasa, kuceritakan kembali asa tertinggiku...
pada tanggal 8-2-2011, kuceritakan kembali satu sisi ironitas hidupku...
pada pukul 05:36, kuceritakan kembali...

mimpi-mimpiku...

heft...
mungkin terlalu memaksakan...

di satu sisi...
kuceritakan mimpi-mimpiku ini...
secara terus menerus...
kuberitahukan sebuah ironi hidup...
yang sebenarnya tak pantas kau tahui...

ya, dan kau tahu kawan?
di sisi lain...
ironitas ini semakin menjadi ironi...

mengenaskan...

tapi tidak apa...
aku sudah terbiasa dengan semua itu...

my life is ironic...

oh iya, kawan...
ada satu hal yang perlu kau tahui...

alasan...
ya, alasan...
alasan kenapa ku terus menceritakan mimpi-mimpiku padamu...

salah satu alasan...

karena kau tahu...

mimpiku...
adalah kepingan...
memoriku...
adalah potongan...
memoriku...
adalah serpihan memoriku...

mungkin kau berfikir...
"apa yang sebenarnya ingin kau katakan, bodoh?"

aku...
selayaknya seorang pengidap amnesia...
kehilangan ingatan...
tidak tahu apa-apa...
asing di dunia...

aku memang pengidap amnesia...
amnesia akut...
yang mungkin tidak akan pernah bisa disembuhkan...

tapi tidak...

aku yakin...
ini bisa disembuhkan...

satu hal yang kutahu pasti...
aku tahu cara menyembuhkan amnesia-ku...

aku harus...
menyusun kembali puing-puing memoriku...
menyusun kembali kepingan-kepingan puzzle memoriku...

dan itu berarti...

kususun mimpi-mimpiku...

karena mimpiku...
adalah serpihan memoriku...

dan satu hal yang tahui...
aku belum bisa menyelesaikan puzzle memoriku...
atau dengan kata lain...

aku belum bisa menyelesaikan mimpiku...

kenapa?

karena...
kutahui lagi satu sisi ironi mimpiku...

aku kehilangan...
kepingan terakhir memoriku...
kepingan terakhir mimpiku...

bahkan...
lebih kecil lagi...
aku kehilangan serpihan terakhir memoriku...
aku kehilangan serpihan terakhir mimpiku...

heft...

dan sampai saat ini...
aku masih mencari serpihan itu...
aku masih mencarinya...

kemanapun...

dan kembali kutahui...

serpihan memoriku...
serpihan mimpiku...

ada padamu...

ya...
serpihan itu...
terselip padamu...

entah sejak kapan...
dan sampai kapan...

aku tak tahu...

apakah aku harus mengambilnya...
mengambil serpihan terakhir itu...
serpihan...
yang terselip itu...

entahlah...

mungkin...
serpihan itu...
akan selamanya ada padamu...
dan tak akan pernah bisa kuambil kembali...

tapi, kawan...
walaupun ku tidak pernah bisa mengambil serpihan itu...
serpihan terakhir memoriku...
serpihan terakhir mimpiku...

aku yakin...
aku tidak perlu mengambilnya darimu...
tidak perlu juga kau kembalikan padaku...

karena kau tahu...
kau adalah serpihan terakhirku itu...

meskipun ku tak bisa mendapatkan serpihan itu...
tapi...
aku mendapati dirimu...

saat kau, dia, dan mereka ada...
itu berarti...
puzzle memoriku...
puzzle mimpiku...
telah selesai kususun...
lengkap...
tanpa cela...

jadi, kawan...
tetaplah menjadi serpihan terakhir memoriku...
serpihan terakhir mimpiku...

karena dengan bersamamu...
memori-memoriku perlahan terkumpul kembali...
bersatu...
membentuk mimpiku...

dan 2 kalimat yang akan kukatakan setelah itu...

"aku sembuh dari amnesiaku!"

dan...

"Mimpiku, sebuah kenyataan."

terima kasih, kawan...

-dyingmessage-

Tuesday, February 8, 2011 at 6:25am

No comments:

Post a Comment